Menumbuhkan Semangat Belajar

Belajar, satu kalimat yang bagi sebagian orang merupakan kegiatan yang amat sangat membosankan, kegiatan yang hanya akan membuat kepala pusing dan hanya membuang-buang waktu. Tapi mau bagaimana lagi kalau kita sebagai siswa ataupun mahasiswa harus belajar untuk meningkatkan kualitas dalam diri kita sendiri sehingga kita siap untuk menghadapi tuntutan masa depan yang semakin ketat persaingannya.

Bagi manusia, belajar adalah sebuah keharusan. Dari yang muda hingga yang sudah tua, semua perlu belajar. Namun faktanya, waktu belajar yang paling efektif adalah belajar saat kita masih muda. Sebuah ungkapan bijak menyatakan, “belajar di saat muda bagaikan mengukir di atas batu, sedangkan belajar di saat tua bagai melukis di atas air”. Ungkapan tersebut sangatlah tepat, mengingat masa muda merupakan masa dimana manusia mempunyai semangat juang yang tinggi dan puncak dari segala rasa ingin tahunya. Sebab pada masa itulah, masa “pembelajaran” bagi manusia untuk menjadi manusia dewasa.

Dalam kegiatan belajar, motivasi peserta didik adalah salah satu tolak ukur menetukan keberhasilan dalam pembelajaran. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Tidak adanya aktivitas belajar tentu akan berdampak terhadap tujuan pembelajaran. Apabila tujuan pembelajaran tidak tercapai, mencerminkan kegagalan yang dilakukan pendidik. Untuk itu, pendidik perlu menciptakan strategi yang tepat dalam memotivasi belajar peserta didik.

Beberapa cara yang efektif untuk membuat hasil belajar bisa optimal;

1.Menggunakan metode belajar secara kelompok
Belajar kelompok bersama teman adalah salah satu metode belajar yang efektif. Apalagi kalau belajarnya bersama teman yang tergolong pandai, sehingga kita bisa bertanya apabila ada soal yang sulit. Belajar kelompok bisa menciptakan suasana baru sehingga akan membuat kita tetap semangat belajar.

2.Membuat ringkasan atau resume pelajaran
Salah satu cara agar pelajaran yang diberikan guru cepat menempel di dalam ingatan kita adalah dengan membuat ringkasan-ringkasan sederhana layaknya seorang wartawan. Buat catatan-catatan kecil yang bisa dilipat dan dibawa ke dalam kantong dan bisa dibawa kemana-mana. Ketika ada waktu kosong maka kita bisa memanfaatkan hal tersebut dengan melihat hasil catatan kita.Walaupun sekilas hal ini akan membantu otak kita untuk mengingat pelajaran.

3.Rutin dalam belajar
Untuk mendapatkan hasil belajar yang efektif cara yang selanjutnya yang harus kita praktekkan adalah dengan rutin belajar. Luangkanlah waktu dalam sehari, bisa 1-2 jam untuk belajar. Bukan dengan belajar lama namun hanya satu kali waktu. Waktu yang kita luangkan bisa pagi, siang, sore atau malam. Yang penting menyempatkan waktu dalam sehari.Belajar dengan dadakan bukanlah metode belajar yang efektif.

4.Bertanya bila tidak tahu dan belum paham
Malu bertanya sesat di jalan. Hal yang kadang membuat orang enggan bertanya karena takut karena tidak biasa bertanya apalagi kalau banyak yang memperhatikan. Biar tidak takut untuk bertanya kepada guru, solusi yang baik adalah memberanikan diri dan membiasakan bertanya apabila tidak paham, lama-lama nanti akan terbiasa. Coba paksakan diri untuk bertanya biar pelajaran paham betul.

5.Menghindari cara curang
Banyak cara curang yang bisa kita pakai dalam proses belajar, baik itu ketika sedang mengerjakan ulangan. Bisa dengan membawa contekan ataupun mengintip jawaban punya teman sebelah. Cara curang seperti ini bukanlah cara yang mendidik untuk diri kita. Cara ini malah akan membuat enggan dan malas untuk belajar

6.Tanamkan rasa tanggung jawab pada diri sendiri.
Belajar adalah suatu proses dimana orang yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu tentang ilmu yang sedang dipelajari tersebut. Dengan memiliki ilmu dan skill maka kita akan memiliki kualitas diri dan siap untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa depan, apa kita ingin masa depan kita menjadi suram karena kita tidak memiliki skill untuk bekerja di suatu perusahaan. Mungkin sekarang kita masih disuapi oleh orang tua untuk setiap segi kehidupan kita, mulai dari makan, sekolah, uang jajan, bahkan untuk pacaran pun kita masih minta sama orang tua . Oleh Karena itu tanamkan rasa tanggung jawab pada diri sendiri agar kita sadar bahwa tidak selamanya kita bergantung pada orang tua kita, kita harus memiliki tanggung jawab pada masa depan kita sendiri ok.

Peranan motivasi peserta didik dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh strategi yang digunakan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran yang berdampak terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk itu, guru sebelum melaksanakan proses pembelajarn harus mampu melakukan pemetaan terhadap kompetensi dan motivasi siswa dalam belajar. Dengan mengenal keragaman yang dimiliki peserta didik, maka guru dengan strategi yang tepat akan mampu mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memahami pembelajaran secara optimal. Apabila pembelajaran telah diikuti secara optimal, otomatis berdampak terhadap proses dan hasil pembelajaran yang diperoleh peserta didik. Alhasil tujuan pembelajaran pun akan tercapai secara maksimal. Ini semua tentu dikembalikan kepada guru sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran, apakah sang guru mampu mengimplementasikan strategi tersebut?Allahu’alam jika guru masih bersikukuh dengan prinsip pembelajaran secara konfensional.

Komentar

Postingan Populer